Begini Cara Pelaut Ulung Menyisir Ombak Membelai Badai

Begini Cara Pelaut Ulung Menyisir Ombak Membelai Badai
Piagam dari Menteri Bappenas JB Sumarlin untuk Capt. Gita Ardjakusuma, nakhoda Phinisi Nusantara. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Kini, tanpa selembar layar pun, Phinisi Nusantara menyerahkan nasibnya pada alam. 

Angin bertiup kencang. Kapal dikocok ombak dan gelombang. 

"Beberapa awak kapal sudah bersiap-siap dengan pelampung," kenang Pius Caro, wartawan Kompas yang ikut dalam ekspedisi 30 tahun silam itu. 

Surat-surat penting dibungkus plastik dikalungkan ke leher. 

Demi melihat itu, Pius Caro bertanya, "untuk apa?" 

"Siap-siap, jika sewaktu-waktu tenggelam…"

Dalam buku Ekspedisi Phinisi Nusantara yang ditulisnya, Pius Caro menceritakan, selama empat hari "bercumbu" dengan badai Samudera Pasifik, mereka terpaksa tidur dalam keadaan terombang-ambing.

Ilmu Berlayar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News