Begini Cara Sederhana Tangkal Hoaks jelang Pilkada

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyadari besarnya potensi hoaks dalam pilkada.
Selain itu, pilkada juga disusupi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di media sosial.
Karena itu, dia berharap semua pihak membentengi diri dengan pengetahuan untuk memberantas hoaks dan narasi kekerasan di medsos.
“Memberantas hoaks itu sebetulnya mudah. Cukup melakukan cek dan ricek ulang terhadap setiap informasi yang dinilai janggal atau memiliki citra negatif. Bila hal ini terbiasa kita lakukan, hoaks otomatis bisa kita diatasi,” ujar Hendri, Selasa (9/1).
Dia mengharapkan masyarakat bisa menahan diri dari pengaruh buruk medsos.
Selain itu, pemilik akun medsos juga diminta mengelola konten dengan bijaksana.
Kebiasaan menyebarkan atau meneruskan berita negatif atas dasar eksistensi juga harus dihilangkan
“Kuncinya adalah selektif dalam menilai setiap pesan yang beredar dan dewasa dalam menyikapi pesan yang beredar,” tegas pria yang juga aktif di lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyadari besarnya potensi hoaks dalam pilkada.
- Hoaks Le Minerale Terafiliasi Israel, Pakar Menilai Ada Upaya Menjatuhkan Produk Lokal
- Paslon Cecep - Asep Memenangi PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka
- 9 Daerah Siap Gelar PSU Pilkada, Ini Pesan dan Harapan Wamendagri Ribka