Begini Cara Thailand Kurangi Jumlah Pasien COVID-19 Kritis
jpnn.com, BANGKOK - Thailand akan mempercepat inokulasi lansia dan orang yang rentan secara medis untuk mengurangi jumlah pasien virus corona dalam kondisi kritis, ketika negara itu melaporkan rekor kematian hari ketiga berturut-turut.
Otoritas kesehatan awalnya bertujuan untuk memvaksin kelompok-kelompok itu terlebih dahulu, tetapi pasokan dialihkan ke pekerja pabrik, komunitas dengan wabah besar, dan populasi Pulau Phuket menjelang pembukaan kembali minggu ini untuk turis asing.
"Kami harus memvaksin sedikitnya 50 persen dari dua kelompok tersebut pada akhir Juli," kata pejabat kesehatan senior Sopon Mekton dalam sebuah pengarahan, Jumat, merujuk pada lansia dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Gabungan kedua kelompok itu memiliki populasi 17 juta jiwa, tetapi hanya 0,7 persen atau 83.000 yang berusia di atas 60-an dan 3,1 persen orang dengan kondisi kesehatan tertentu telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Para pejabat juga memperingatkan varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India menyebar dengan cepat.
"Situasi akan memburuk karena varian Delta mengambil alih," kata Kumnuan Ungchusak, penasihat Kementerian Kesehatan Thailand.
Kematian bisa mencapai 2.800 per bulan pada September, naik dari sekitar 900 bulan lalu, kata Kamnuan. Ada 61 kematian yang dilaporkan pada Jumat.
Sejauh ini, sebanyak 2,8 juta dari lebih dari 66 juta penduduk Thailand telah divaksin lengkap.
Thailand akan mempercepat inokulasi lansia dan orang yang rentan secara medis untuk mengurangi jumlah pasien virus corona dalam kondisi kritis
- Piala AFF 2024: Thailand Menikung Singapura, Malaysia Terancam
- ASEAN Cup 2024: Kalahkan Singapura, Thailand Melaju ke Semifinal
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Piala AFF 2024: Thailand Berpesta di Laga Pembuka, Pelatih Enggan Besar Kepala
- Piala AFF 2024 Dimulai Hari Ini, 2 Raksasa Tampil
- SIM Card Ini Cocok Buat Kamu yang Ingin Liburan ke Thailand