Begini Cara Ustaz Abdul Somad Menyampaikan Pandangan soal Ucapan Puan Maharani
UAS bercerita dalam suatu kegiatan ketika pesawatnya mendarat di Sorong, Papua, lalu menaiki mobil. Ketika sampai di mobil, ada tangan melambai dari kejauhan.
Dia meminta orang tersebut mendekati mobil yang ditumpanginya.
“Saya tanya ada apa? (Dia berkata) Sayo orang Payakumbuh. Betapa jauh tempat memandang tetapi orang Minangkabau juga sampai di sana,” kata UAS.
Dia menjelaskan orang Minangkabau memiliki filosofi di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
Jadi, bisa diterima di mana pun dia berada tidak hanya di Indonesia tetapi di luar negeri. Orang Minangkabau tidak pemarah, dan tak pendendam.
“Bagaimana berdebat hebatnya M. Yamin dan Buya Hamka, tetapi sebelum meninggal apa kata Yamin, “nanti jenazahku tolong dibawakan oleh Buya Hamka ke kampumg halaman”,” ujar UAS.
“Mereka memang berdebat, mereka memang orang yang argumentatif, tetapi hati mereka lembut,” tambahnya.
UAS menjelaskan tiga bulan sebelum Indonesia merdeka, atau pada 29 Mei 1945, M. Yamin seorang putra dari Minangkabau sudah menyuarakan tentang perikebangsaan, perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, lalu kesejahteraan dan sosial.
Ustaz Abdul Somad mengatakan orang yang berbicara sesungguhnya sedang merepresentasikan isi kepalanya.
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Pram-Doel Dapat 50,07 Persen Suara, Puan Yakin Pilkada Jakarta Satu Putaran
- Ketua DPR Harap Calon Pimpinan KPK Tak Mempolitisasi Kasus
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila