Begini Cara WN Tiongkok Penjahat Siber Sewa Rumah di Bali
jpnn.com, BADUNG - Penggerebekan terhadap 44 orang warga negara (WN) Tiongkok di sebuah rumah di Perumahan Mutiara Abianbase No 1, Banjar Semate, Kelurahan Abianbase, Mengwi, Kabupaten Badung oleh Polda Bali, Selasa (1/5) tidak hanya mengegerkan masyarakat. Pemilik rumah yang bernama Hendrik Pardede pun terkejut.
Pria 55 tahun itu mengaku baru mendapat informasi soal rumahnya yang telah dijadikan tempat kejahatan siber lintas negara sehari setelah penggerebekan. Hendrik mengaku dihubungi oleh kelian atau kepala banjar tempat rumahnya berada.
“Pak kelian telepon saya, bilang kalau rumah saya digerebek polisi dan kuncinya dibawa polisi,” ujar Hendrik kepada Jawa Pos Radar Bali.
Hendrik lantas bercerita soal rumahnya yang jadi lokasi kejahatan. Pria asal Sumatera Utara itu mengaku sudah dua tahun lebih tidak menempati rumahnya di Perumahan Mutiara Abianbase lantaran pindah ke kawasan Kuta.
Baca juga: Cara Ratusan WN Tiongkok Menyusup ke Bali demi Jadi Penjahat
Hendrik memilih mengikuti istrinya yang bekerja di Kuta. Karena itu, dia mengiklankan rumahnya untuk dijual atau dikontrakkan pada sebuah agen properti.
Pada Oktober 2017, kata Hendrik, ada seorang laki-laki berniat mengontrak rumahnya. Pria yang mengaku dari Surabaya itu mencari mengaku sedang mencari rumah di daerah yang tenang untuk istrinya yang sedang hamil.
Hendrik pun tak menaruh rasa curiga. Lelaki pengontrak rumahnya juga terlihat muda.