Begini Cara Yayasan Dharma Karya Tanamkan Cinta Kesenian Tradisional pada Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Dharma Karya berupaya ikut melestarikan kesenian tradisional dengan cara menekankan konsep tradisional dan elegan.
Dengan konsep dua kata tersebut, ditampilkan antara lain Karawitan (Gamelan), Tari Ratoe Jaroe dan Hadroh di acara Wisuda SMA dan SMK Dharma Karya, Rabu (24/4).
Panitia Acara Wisuda SMU dan SMK Dharma Karya Intan Fauziyah mengatakan sebagai satu dari sekian banyak kesenian, Karawitan menjadi ikon tradisional yang memberikan keseimbangan di era globalisasi saat ini.
Tujuannya agar para generasi penerus bangsa, di era membanjirnya budaya asing saat ini, tetap punya rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan Indonesia.
"Apalagi budaya Indonesia penuh dengan nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan," kata Intan di acara wisuda tersebut.
BACA JUGA: Delapan Sekolah Kedinasan Belum Ada Pelamar
Dikatakan, keberadaan budaya barat yang mulai masuk ke negara Indonesia, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk bisa mempertahankan tradisi dan budaya ketimuran yang perlahan mulai ditinggalkan generasi muda.
"Karenanya kami mengangkat nilai tradisional agar generasi milenial lebih perhatian dan mau untuk bersama-sama memajukan budaya Indonesia yang kita cintai. Kami berharap kegiatan untuk menampilkan kebudayaan dalam upaya untuk melestarikan kesenian ini nantinya bisa dicontoh baik dalam dunia pendidikan ataupun kegiatan yang bentuknya melibatkan orang banyak," terang Intan.
Karawitan menjadi ikon kesenian tradisional yang memberikan keseimbangan di era globalisasi saat ini.
- Peduli Kesenian Tradisional, Idris Sandiya Kampanye Kreatif Lewat Ondel-Ondel
- Ganjar Milenial Adakan Pentas Jatilan Untuk Lestarikan Kesenian Tradisional Jawa
- Srikandi Ganjar Gandeng Slankers Cirebon Untuk Tampilkan Tari Topeng
- Seniman Ludruk Sepi Panggung, Gus Muhaimin Menelepon Bupati Sidoarjo
- Timun Mas Digelar Secara Virtual, Hasilnya Tetap Istimewa
- Sintren yang Mistis Makin Terlupakan