Begini Cerita Megawati Menjadi Juri Zayed Award dan Berdialog dengan Paus Fransiskus
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menceritakan tentang perjalanan terakhirnya ke Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus dalam rangka penentuan pemenang Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024).
Hal itu disampaikan Megawati dalam perayaan Natal yang digelar PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds).
Mulanya, presiden kelima RI ini mengungkapkan refleksi soal bagaimana cobaan untuk manusia dan keteguhan untuk selalu memegang jalan kebenaran.
Di dalam khotbah di perayaan Natal tersebut, Pendeta Gilbert sebelumnya membeberkan butir-butir refleksi tentang jalan kebenaran yang harus teguh dipegang. Sementara Megawati memberi gambaran bagaimana tema jalan kebenaran memang mendapatkan kontekstualisasinya di tahun pemilu ini.
Megawati, di dalam pidatonya di acara itu, mengawali dengan cerita tentang perjalanan terakhirnya ke Vatikan, mengaku sebelumnya tak membayangkan bisa bertemu pemimpin Katolik tertinggi tersebut.
“Padahal semua tahu saya beragama Islam. Perempuan lagi. Itu peristiwa luar biasa. Tetapi itu terjadi karena saya terpilih menjadi salah satu juri yang dipilih Paus dan Imam Besar Mesjid Al Azhar,” kata Megawati dalam acara di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/1) malam.
Ternyata, Imam Besar Mesjid Al Azhar dan Paus Fransiskus menyimak laporan tentang Megawati yang selalu menyatakan kebenaran bagi kepentingan umat manusia.
Masih berkaitan dengan itu, di dalam perayaan HUT PDIP tahun ini, Megawati memilih tema “Satyam Eva Jayate”, bahasa Sansekerta yang berarti “Kebenaran Pasti Menang”.
Megawati mengaku sebelumnya tak membayangkan bisa bertemu pemimpin Katolik tertinggi, Paus Fransiskus.
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Paket SNAP! AirAsia MOVE Bikin Libur Natal Makin Menyenangkan dan Lebih Murah
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Anggota DPRD DIY Menolak Istilah Nataru
- Hasto Ajak Rakyat Merenung, Apakah Jokowi dan Keluarganya Harus Dibiarkan