Begini Curhat Pelaku Homoseksual yang Akhirnya Derita AIDS
Sabtu, 01 Desember 2018 – 16:18 WIB
jpnn.com, GRESIK - Sebut saja namanya Bagus. Lima tahun lalu, saat usianya masih 21 tahun, dia divonis menderita HIV/AIDS. Bagus yakin dirinya tertular virus itu karena berhubungan seksual dengan sesama jenis. Dia gay.
Bagus menceritakan pengalamannya. Sejak SD, dia merasa ada yang aneh. Gayanya feminin. Kondisi tersebut membuatnya jadi sasaran perundungan (bullying) teman laki-laki. Itu berlangsung hingga Bagus menginjak masuk SMP.
Baca Juga:
Bagus penasaran, ingin mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan gay lewat media sosial (sosmed). Bagus masuk komunitas di Facebook.
Eksplorasi makin digencarkan ketika dia lulus SMA. Dia makin berani chat di sosmed. Dia mengajak bertemu atau diajak janjian. Awalnya, dia cuma mengunggah (upload) ajakan. "Upload itu hanya iseng-iseng, tapi dapat tanggapan," katanya.
Terjadilah jalinan asmara sejenis itu secara instens. Nah, hingga 2013, Bagus suka melakukan hubungan dengan sesama laki-laki. Dia suka ganti-ganti pasangan pula. "Sebenarnya ada pasangan tetap. Tetangga sendiri. Sekarang sudah menikah dan istrinya cantik,'' tuturnya. "Rasanya iri," imbuhnya. Mantan pasangannya itu juga terlihat bahagia dengan istrinya.
Bagaimanapun, Bagus ingin mempunyai pasangan seperti itu. Dia ingin menikah dengan lawan jenis, perempuan normal. Apalagi, umurnya sudah 26 tahun. Dia kerap ditanya "kapan nikah".
Sebenarnya ada pasangan tetap. Tetangga sendiri. Sekarang sudah menikah dan istrinya cantik
BERITA TERKAIT
- Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS, Okamoto Edukasi Seksual di Kampus
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan