Begini Jurus Bima Arya Menekan Penyebaran COVID-19 di Kota Hujan

Begini Jurus Bima Arya Menekan Penyebaran COVID-19 di Kota Hujan
Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri) dan Gus Miftah. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Vaksinasi COVID-19 yang gencar dilakukan pemerintah, mulai terbukti menjadi angin segar untuk mengembalikan kondisi seperti sediakala.

Jumlah pasien positif COVID-19 mulai menurun, baik di Jakarta, maupun di sejumlah lain, termasuk Kota Bogor, Jawa Barat.

“Covid di Bogor relatif terkendali, puncaknya 6 Februari lalu, 187 kasus per hari. Sekarang rata-rata di bawah 50 orang,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya dalam program 'Ngobrol Bareng Gus Miftah' di iNews, belum lama ini. 

Bima Arya dikenal memiliki gaya unik dalam penerapan protokol kesehatan di kotanya.

Ia kerap membuat terobosan, seperti penerapan ganjil genap bagi kendaraan bermotor baik roda dua atau roda empat, hingga mendirikan rumah sakit lapangan untuk menampung para pasien Covid-19.

“Waktu puncak paling tinggi, itu sempet agak ketar ketir. Karena rumah sakit penuh semua. tetapi kemudian kami tambah ruangan isolasi di rumah sakit dengan mendirikan rumah sakit lapangan,” ucapnya.

Dalam bincang-bincang kali ini Bima Arya juga mengomentari eksepsi Habib Rizieq Shihab yang menuding dirinya menimbulkan kehebohan, terkait kondisi kesehatan HRS saat dirawat di RS Ummi.

“Kalau kemudian langsung heboh, ribut dan sebagainya, ini menurut saya karena saat itu rumah sakit tidak kooperatif. Tidak ada urusan personal,  tidak ada urusan politik, tidak ada urusan kepentingan apa pun. Ini murni penegakan protokol kesehatan," ucapnya.

Bima Arya berbagi pengalaman menekan penyebaran COVID-19 di kota hujan, kepada Gus Miftah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News