Begini Kata KPU Soal Batas Suara Proporsional untuk Pilkada Calon Tunggal
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan membuat aturan terkait ambang batas proporsional untuk melegitimasi kemenangan dari suara mayoritas pada pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan calon tunggal.
Pasalnya, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menurut Ketua KPU Husni Kamil Manik, telah sangat jelas menyatakan, penentuan pemenang apabila suara yang menyatakan setuju untuk memilih calon tunggal, lebih banyak dari pada yang memilih tidak setuju.
"Jadi enggak ada teori maupun dasar hukumnya untuk membatasi (membuat ambang batas proporsional untuk melegitimasi kemenangan,red). Yang penting perolehan suaranya lebih besar," ujar Husni, Kamis (15/10).
Menurut Husni, penyusunan rancangan PKPU tentang calon tunggal, kini hampir rampung. Setelah berkonsultasi dengan DPR dan pemerintah dan melakukan uji publik, rencananya penyelenggara pemilu dalam waktu dekat akan melakukan audiensi ke Presiden Joko Widodo.
"Kami sudah berkomunikasi, tinggal mencarikan waktu yang tepat saja ini," ujarnya.
Selain itu, penyelenggara pemilu kata mantan Komisioner KPU Sumatera Barat ini, dalam waktu dekat juga akan melakukan simulasi model pemilihan calon tunggal. Tujuannya, untuk melengkapi disain mekanisme dari pemungutan suara nantinya.
"Simulasi itu dilakukan untuk melakukan finalisasi terhadap aturan itu sendiri. Kira-kira sampai draft terakhirnya bisa nggak dioperasionalkan apa belum," ujar Husni.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan membuat aturan terkait ambang batas proporsional untuk melegitimasi kemenangan dari suara mayoritas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak