Begini Keluhan Pedagang Seusai Larangan Pengecer Jual Gas Elpiji 3 Kilogram

Hal senada juga disampaikan Ukro, salah satu pedagang kaki lima yang jualan kopi.
Membutuhkan air panas yang dimasak dengan gas melon, Ukro cukup terkendala saat elpiji 3 kg hilang di pasaran.
Dia menilai gas elpiji seharusnya bisa didapat lebih mudah karena dibutuhkan masyarakat, termasuk pedagang kecil.
“Tolong jangan persulit pedagang, kami kan butuh buat jualan,” ucap Ukro.
Sementara itu salah satu warga Bandung, Enung, mengaku kesulitan mencari gas ke beberapa pangkalan di pagi hari karena sudah kehabisan stok.
Ketersediaan tabung gas melon di pangkalan hanya sampai pukul 12.00 WIB saja.
Selama ini Enung memang punya juga tabung ukuran 12 kg, tapi tidak pernah dipakai cukup lama karena harganya mahal. Dia memilih untuk mencari gas melon karena harganya lebih murah.
"Kalau 12 kg itu kan lumayan harganya yah, mendingan gas 3 kg aja murah gitu buat masak di rumah," ungkapnya.
Para pedagang mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg usai larangan pengecer menjual dan hanya dibeli di agen atau pangkalan saja.
- Perkuat Ekonomi Rakyat, Kementerian BUMN Gelar Workshop UMKM Naik Kelas
- Bukan Sekadar Aksi Balap, Scooter Prix & Pertamina Mandalika Racing Series Bisa jadi Katalisator Ekonomi
- PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting untuk Memperkuat SDM Pelaut
- Gelar Talkshow Memperingati Hari Kartini, Pertamina Hadirkan 3 Perempuan Inspiratif
- Gandeng 900 Petani, UMKM Binaan Pertamina NanasQu Tembus Pasar Ekspor
- Scooter Prix 2025 Segera Digelar di Sentul, Pertamina Kembali Beri Dukungan