Begini Keluhan Pedagang Seusai Larangan Pengecer Jual Gas Elpiji 3 Kilogram
Hal senada juga disampaikan Ukro, salah satu pedagang kaki lima yang jualan kopi.
Membutuhkan air panas yang dimasak dengan gas melon, Ukro cukup terkendala saat elpiji 3 kg hilang di pasaran.
Dia menilai gas elpiji seharusnya bisa didapat lebih mudah karena dibutuhkan masyarakat, termasuk pedagang kecil.
“Tolong jangan persulit pedagang, kami kan butuh buat jualan,” ucap Ukro.
Sementara itu salah satu warga Bandung, Enung, mengaku kesulitan mencari gas ke beberapa pangkalan di pagi hari karena sudah kehabisan stok.
Ketersediaan tabung gas melon di pangkalan hanya sampai pukul 12.00 WIB saja.
Selama ini Enung memang punya juga tabung ukuran 12 kg, tapi tidak pernah dipakai cukup lama karena harganya mahal. Dia memilih untuk mencari gas melon karena harganya lebih murah.
"Kalau 12 kg itu kan lumayan harganya yah, mendingan gas 3 kg aja murah gitu buat masak di rumah," ungkapnya.
Para pedagang mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg usai larangan pengecer menjual dan hanya dibeli di agen atau pangkalan saja.
- Soal LPG 3 Kg, Al Hidayat Samsu: Kebijakan Tergesa-gesa, Mengorbankan Rakyat Kecil
- Apresiasi Instruksi Presiden soal Penjualan LPG 3 Kg, Putri Zulhas: Perketat Pengawasan
- Komisi XII DPR Apresiasi Keputusan Presiden Aktifkan Kembali Pengecer LPG 3 Kg
- Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo
- Kebijakan Bahlil Soal Penyaluran Elpiji 3 Kg Dibuat Mendadak, Bikin Rakyat Panik
- Bukan Cuma Konsumen, Pangkalan Elpiji Juga Keluhkan Kebijakan Bahlil