Begini Kondisi Warga Indonesia di Melbourne Menjalani Lockdown Kedua

Begini Kondisi Warga Indonesia di Melbourne Menjalani Lockdown Kedua
Mulai Kamis besok warga Melbourne yang ingin keluar untuk empat alasan yang diperbolehkan wajib menggunakan masker. (AAP: Daniel Pockett)

Ia menjelaskan dengan beralih ke metode belajar secara daring atau online learning, sekolah menyiapkan platform yang berbeda-beda untuk tiap jenjang mulai dari taman kanak-kanak hingga SMA.

"Perubahannya sangat besar, satu sekolah saja kami menggunakan sejumlah platform yang berbeda-beda," jelas Ami.

'Lockdown' Melbourne babak kedua:

 

Sejak berlakunya 'lockdown kedua', kata Ami, panggilan akrab Lami, semua pihak di sekolah menerapkan segala pembatasan sosial secara serius, termasuk memasang peralatan pengecek temperatur tubuh.

Paulus Tedjalaksana, warga Indonesia lainnya yang bergerak di bisnis restoran di Melbourne, mengatakan sejak lockdown pertama pihaknya hanya mengoperasikan satu dari dua restoran yang dikelolanya.

"Bagi kami, hampir sama antara lockdown pertama dan yang kedua, costumer sama-sama tidak bisa dine in," jelasnya.

"Bedanya adalah, saat lockdown pertama mereka lebih rileks, datang dari tempat yang jauh mengambil take away itu mereka oke saja. Cuma di lockdown kedua ini mereka agak khawatit untuk melakukan perjalanan yang jauh," kata Paulus.

Meski pembatasan terhadap restoran di Victoria sudah sempat dilonggarkan, namun dalam pengalaman Paulus, terdapat banyak sekali persyaratan termasuk satu pelanggan hanya boleh berjarak empat meter persegi sehingga dari ukuran restoran akan sangat membatasi.

Sudah hampir dua minggu wilayah Melbourne metropolitan menjalani 'lockdown' kedua untuk mengatasi penyebaran virus corona

Sumber ABC Indonesia
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News