Begini Kondisi Warga Indonesia di Melbourne Menjalani Lockdown Kedua

Begini Kondisi Warga Indonesia di Melbourne Menjalani Lockdown Kedua
Mulai Kamis besok warga Melbourne yang ingin keluar untuk empat alasan yang diperbolehkan wajib menggunakan masker. (AAP: Daniel Pockett)

Baca juga artikel terkait:

 

"Kesulitannya jika terjadi community transmission adalah untuk bisa tahu siapa yang harus kita hindari. Siapa yang harus kita perhatikan, karena lebih dari 30 persen COVID ini tidaklah bergejala," ujar dr Cely.

Terkait dengan hal ini, Nungky yang bekerja membantu para lansia mengaku dirinya yang justru takut jangan sampai menularkan virus kepada pasien-pasiennya.

"Karena mereka biasanya sudah house bound [diam di rumah], jadi sudah tidak bisa keluar rumah lagi, tidak ketemu banyak orang," katanya.

Ketika mulai menjalani profesinya, Nungky dinasehati untuk bersikap ramah kepada klien-nya karena "siapa tahu Anda akan menjadi orang terakhir yang akan ditemui para lansia ini".

"Mereka khawatir atau tidak, ini juga salah satu alasan mengapa saya menyukai profesi ini, yaitu karena kebanyakan mereka sudah tidak takut lagi. Klien saya kebanyakan di atas 70, 80, 90, bahkan ada yang berusia 100 tahun tinggal di rumah sendiri," katanya.

Nungky menceritakan ada kliennya yang bercanda justru akan lebih baik bila terkena virus corona, karena "sebenarnya mereka ini sudah menunggu-nunggu akhir kehidupan mereka".

Para lansia ini, katanya, telah menempuh kehidupan yang sangat baik selama ini, dan kini tinggal melewati hari demi hari dalam usia tua mereka.

Sudah hampir dua minggu wilayah Melbourne metropolitan menjalani 'lockdown' kedua untuk mengatasi penyebaran virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News