Begini Kronologi Dugaan Pembunuhan Sandy Permana

Begini Kronologi Dugaan Pembunuhan Sandy Permana
Tersangka pembunuhan Sandy Permana, Nanang Gimbal (tengah belakang) di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1). Foto: Firda/JPNN.com

Pada Oktober 2024, Nanang Gimbal mengaku sempat ditegur oleh Sandy Permana saat berada di rapat RT.

Hal itu ternyata membuat tersangka merasa sakit hati kepada korban.

"Selanjutnya, Oktober 2024, di lingkungan mereka diadakan rapat dalam rangka penurunan ketua RT, diduga ketua RT-nya melakukan perselingkuhan dengan warga sekitar, dalam acara itu, korban berteriak dengan istri ketua RT, tersangka menegur dengan kalimat, 'enggak usah teriak biasa saja'. Namun, korban marah dan menjawab, 'lu bukan warga sini jangan ikut-ikutan'," tutur Wira.

Emosi Nanang Gimbal makin memanas tatkala sang istri, Y, disomasi oleh korban.

"Tersangka diam dan menenangkan diri, namun menyimpan dendam. Keesokan harinya, istri tersangka, Y, disomasi oleh korban, tuduhannya menyerang korban pada saat rapat," kata Wira.

Pada Minggu (12/1), sekitar pukul 06.30 WIB, Sandy Permana melewati rumah tersangka sambil mengendarai motor listrik.

Saat itu, Nanang Gimbal sedang memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan depan rumahnya.

"Tersangka melihat korban mengendarai motor dari arah depan posisi tersangka duduk kurang lebih berjarak 2-3 meter, tiba-tiba korban meludah dengan tatapan sinis terhadap tersangka. Kemudian tersangka merasa emosi," ucap Wira.

Polisi lantas mengungkapkan kronologi kejadian kasus dugaan pembunuhan Sandy Permana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News