Begini Kronologi Penemuan Mayat Anggota Santoso
jpnn.com - JAKARTA – Satuan tugas (Satgas Tinombala) berhasil menemukan kembali anak buah Abu Wardah alias Santoso di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi tengah, Selasa (24/5) sekitar pukul 13.30 WITA. Namun, ia ditemukan sudah terkubur. Lalu bagaimanakah Aco ditemukan?
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rufy Sufahriadi mengatakan pada awalnya Aco ditemukan oleh warga desa. Namun, saat ditemukan, Aco dalam keadaan mengenaskan.
“Kemarin masyarakat menemukan satu jenazah dengan kaki yang belum terkubur. Badan terkubur semua tapi kaki kelihatan. Kemudian dilaporkan pada pos yang ada di bawah,” kata Rudy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/5).
Pada hari yang sama, Satgas Tinombala menyambangi lokasi penemuan kaki tersebut. Saat digali, kondisi Aco hampir tidak dikenali. Pihaknya pun hanya bisa mengenali Aco berdasarkan tahi lalat yang berada di mata sebelah kanan. Namun demikian, belum bisa dipastikan secara utuh bahwa itu Aco.
“Kemarin dilakukan evakuasi jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palu. Dengan ciri-ciri ada tahi lalat di bawah mata sebelah kanan. Itu yang paling signifikan. Kalau melihat dari DPO yang kami cari ada satu namanya Aco. Ini diperkirakan ya," jelas dia.
Dia menduga Aco tewas saat baku tembak antara satgas Tinombala dengan kelompok Santoso pada 15 Mei lalu.
Saat itu, satgas Tinombala memergoki beberapa orang menenteng senjata api tengah menuruni gunung. Rudy pun belum bisa memastikan jumlah kelompok Santoso yang berhamburan saat baku tembak selesai.
Pada saat baku tembak terjadi, ada dua orang yang meninggal dari kubu Santoso yakni, Firman alias Ikrima dan Yazid alias Taufik. Namun, menurut Rudy, usai baku tembak terjadi, ternyata kelompok Santoso kembali menyerang satgas Tinombala yang saat itu tengah mengevakuasi Ikrama dan Taufik.
- Polisi Gerebek Lokasi Pembuatan Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Tangkap 1 Tersangka
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku