Begini Kronologis Oknum Brimob Tembak Istri, Anak Histeris

Begini Kronologis Oknum Brimob Tembak Istri, Anak Histeris
Police Line. Ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - GAMBIR – Tragedi oknum Brigade Mobil (Brimob) di Bekasi menembak istri sendiri mencoreng wajah korps kepolisian. Apalagi, peristiwa itu terjadi di tengah upaya mengembalikan citra positif polisian.

Miris. Disaat polisi tengah gencar mengkampanyekan pukul mundur kejahatan (Turn Back Crime), peristiwa kejahatan justru datang dari internal kepolisian. 

Tak tanggung-tanggung, korban kejahatannya adalah orang terdekat. Istri, anak atau kerabat. Hal itu disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane kemarin, Sabtu (12/3).

Senjata api yang sejatinya digunakan untuk melumpuhkan pelaku kejahatan, kini moncongnya semakin dekat dengan orang - orang terdekat. Ada gejala psikologis yang harusnya dicermati. 

Sebab, mudahnya petugas keamanan menyelesaikan masalah dengan melepaskan timah panas, menunjukkan ada perubahan psikologis pada diri pemegang senjata. Apalagi pelurunya justru menyasar orang terdekat.

"Istri itu kan orang terdekat. Kalau dia sampai menembak, tentu ada gejala kejiwaan sebelumnya. Lalu terakumulasi sampai melakukan yang diluar batas kemanusiaan. Yang pasti ini memprihatinkan," katanya kemarin.

Peristiwa di Bekasi itu juga mengundang tanya. Khususnya soal efektifitas ujian psikologis saat rekrutmen calon polisi. Menurut Neta-sapaan akrabnya- peristiwa penembakan istri oleh oknum Brimob sepatutnya menjadi momentum evaluasi pihak kepolisian. 

Evaluasi itu harus dilakukan menyeluruh. Mulai dari perekrutan maupun setelah jadi Polisi. Pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan usulan itu. Salah satunya agar materi tes psikologi diperbaiki atau di sempurnakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News