Begini Kronologis Pengadangan Wasekjen MUI
“Dengan adanya aksi tersebut, Tengku Zulkarnain tidak bisa turun dari pesawat dan memutuskan untuk kembali ke Pontianak dan membatalkan kegiatanya pada hari ini,” terang Askiman.
Kepada masyarakat Sintang, Askiman mengatakan aksi yang dilakukan tadinya bukanlah penolakan terhadap kedatangan Wasekjen MUI.
Sesungguhnya mereka keliru mendapatkan informasi, yang menyebut bahwa yang datang ke Kota Sintang adalah Sekjen FPI.
“Nah itu yang menjadi pemicu persoalan tadi pagi,” ujarnya.
Masih menurut Askiman, sesuai pernyataan sikap Ketua DAD Sintang, Jefray Edwad, usai dilantik menolak dengan keras kehadiran organisasi FPI di Kabupaten Sintang.
Mengapa demikian, lanjut dia, karena Kabupaten Sintang yang sudah sangat harmonis dan tidak pernah terganggu, tak mau terusik kenyamanan hubungan antaragama, antarsuku, oleh pernyataan-pernyataan yang dinilai miring oleh sejumlah masyarakat Sintang.
Maka dari itu, hasil pertemuan yang dilakukan Kamis (12/1) telah membuahkan tiga pernyataan sikap kelompok agama dan suku di Sintang.
Pertama, kami sangat mendambakan kehidupan di Kabupaten Sintang yang sudah terjalin dengan baik dan harmonis untuk tetap dapat dipertahankan.
Sejumlah tokoh agama, budaya, pemuda dan Forum Kerukunanan Umat Beragama (FKUB) Sintang menggelar pertemuan setelah terjadi insiden pengadangan Wasekjen
- Rahmat Hamka Mengeklaim jadi Tokoh Pertama Dayak Berdoa di Titik 0 IKN
- Merespons Pernyataan Abdul Rasyid Perihal Pilgub Kalteng, Tokoh Perempuan Dayak: Tidak Objektif
- LAS! Dukung Perjuangan Masyarakat Adat Lawan Deforestasi
- Mantir Adat Dayak Siap Gerilya Menangkan Agustiar-Edy di Pilgub Kalteng
- Istana Garuda
- Tokoh Dayak Kalbar: Hanya Ganjar Capres yang Membuat Masyarakat Pintar