Begini Langkah YKPI Mengantisipasi Kasus Kanker Payudara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan penyakit kanker adalah salah satu penyebab kematian yang tinggi di dunia.
Linda menyebut data Globocan 2020 menunjukkan kasus baru kanker di dunia meningkat menjadi 19,2 juta dengan tingkat kematian mencapai 9,9 juta.
Kemudian, kasus kanker payudara di seluruh dunia menempati urutan pertama dengan jumlah 2,3 juta kasus dan 680 ribu kematian.
Di Indonesia, kasus baru kanker payudara mendekati angka 66 ribu dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa.
“Kejadian ini bisa terjadi karena berbagai hal, apakah karena keterlambatan berobat dari sisi pasien atau keterlambatan dari penyedia layanan. Misalnya, dari sisi tenaga medis, sarana dan prasarana” kata Linda, dikutip dari keterangannya, Kamis (3/2).
Untuk itu, YKPI terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan Sadari atau menemukan kanker payudara pada stadium dini.
Lalu, menghilangkan stigma tentang kanker payudara serta menekankan pentingnya skrining dan deteksi dini.
Sebab, dengan mengetahui dan melakukan secara rutin skrining dalam bentuk Sadari dan Sadanis, akan membantu mencegah terjadinya kanker payudara stadium lanjut.
Ketua YKPI Linda Agum Gumelar mengatakan penyakit kanker payudara salah satu penyebab kematian yang tinggi di dunia.
- i3L Triple Helix Gathering 2025: Sinergi Demi Inovasi Kesehatan
- Medistra Hospital Resmikan Oncology Center, Terobosan Baru Dalam Pelayanan Kanker di Indonesia
- Upaya Peruri Mengedukasi Masyarakat Tentang Pencegahan Kanker
- Sembuh dari Kanker, Nunung Masih Berjuang Mengobati Diabetes
- 5 Makanan Kaya Nutrisi Ini Berbahaya untuk Kesehatan Anda
- Pulih dari Kanker, Nunung Ungkap Kondisi Terkini