Begini Nasib Orang yang Selamat dari Sambaran Petir
"Aku berpikir, waktuku telah tiba.'"
Paul melihat ke bawah, mengira dia akan menemukan jantungnya yang berlumuran darah tercabik dari dadanya. Tapi ternyata semuanya masih utuh.
Dia tersandung beberapa langkah sebelum akhirnya jatuh telungkup di rumput.
"Aku tidak tahu bagaimana saya bisa bertahan. Saya tidak tahu bagaimana atau mengapa hal itu terjadi, atau bagaimana aku masih ada di sini sekarang," katanya.
"Sambaran petir itu bisa membuatku hancur berkeping-keping. Sampai sekarang saya merasa itu masih ada dalam diriku."
Sudah 30 tahun sejak Paul disambar petir.
Suami dan ayah tiga anak yang kini berusia 58 tahun ini yakin peristiwa yang berlangsung sepersekian detik telah mengubah dirinya selamanya.
Dia menderita sakit kronis, gangguan sakit kepala, stres pasca-trauma yang melumpuhkan, dan serangan depresi.
Petir menyambar dalam sekejap. Mereka yang selamat mengalami dampak seumur hidup
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan