Begini Nasib Orang yang Selamat dari Sambaran Petir

Begini Nasib Orang yang Selamat dari Sambaran Petir
Hujan disertai petir. Foto ilustrasi: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Dokter dan teknisi listrik ini adalah salah satu dari sedikit pakar yang berdedikasi untuk memahami sejauh mana cedera petir pada otak dan tubuh, serta cara menghindarinya.

"Tingkatan kami adalah menebak-nebak, hanya sedikit penelitian formal," ujarnya.

Penelitian menunjukkan para penyintas sering mengalami gangguan secara fisik, psikologis dan emosional setelah disambar petir.

"Efeknya sangat menghancurkan," kata Profesor Andrews.

"Ini adalah konstelasi gejala yang sangat sulit untuk dijelaskan tapi membutuhkan penjelasan."

Profesor Andrews mengatakan fungsi organ orang yang selamat cenderung memburuk hingga 12 bulan setelah tersambar petir, sebelum membaik secara bertahap selama dua atau tiga tahun. Tapi tidak pernah mencapai kapasitas seperti semula.

"Mereka mengalami depresi, PTSD, gangguan kognitif, dan hal-hal itulah yang kemudian membuat mereka berperilaku berbeda," kata Profesor Andrews. 

'Merah berarti lari'

Paul sebelumnya menganggap badai petir memiliki menjadi daya tarik tersendiri. Tapi setelah mengalaminya, petir kini menjadi sumber ketakutan dan kesepian.

Petir menyambar dalam sekejap. Mereka yang selamat mengalami dampak seumur hidup

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News