Begini Pembuatan Perahu Untuk Pacu Jalur di Kuansing, Ada Ritual Magis
Hal itu dilakukan agar ketika pohon ditebang bisa terhindar dari roh jahat. Prosesi olah batin yang mengandung unsur magis juga dilakukan oleh pawang atau dukun.
Setelah prosesi menarik jalur selesai, selanjutnya kayu bulat itu dibuat jalur (perahu atau sampan).
“Biasanya dilakukan oleh satu orang ahli didampingi 5 orang asisten. Proses pembuatannya bisa menghabiskan waktu satu hingga dua bulan,” tutur Roni.
Biaya pembuatan satu jalur bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Kemudian setelah Maelo Jalur, seluruh warga kampung tadi makan bersama di lokasi yang tidak jauh dari tempat prosesi.
“Biasanya di bawah pohon rindang. Santapan yang dihidangkan adalah konji borayak (bubur khas Kuansing) yang dibungkus dengan daun pisang,” kata Roni.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dispar Riau, Beni Febrianto menuturkan, dalam prosesi Maelo Jalur biasanya harus melalui musyawarah desa.
Ada beberapa aturan yang harus disepakati untuk menjaga kekompakan.
Perahu yang digunakan pada Pacu Jalur bukan sembarangan. Pembuatannya harus melalui ritual khusus.
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Divonis 12 Tahun Penjara
- Polda Riau Gerebek Lokasi Pemurnian Emas Ilegal di Kuansing, Pemilik Diburu
- Festival Pacu Jalur Tradisional 2024 di Tepian Narosa Masuk Top 10 KEN
- Innalillahi, Seorang Atlet Pacu Jalur di Kuansing Meninggal saat Sampai Garis Finis
- Bos Penadah Emas Hasil Tambang Ilegal di Kuansing Ditangkap, Sehari Bisa Tampung Sebegini
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar