Begini Penjelasan Detail Tito Karnavian soal Labora Sitorus
jpnn.com - JAKARTA - Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan secara detil kasus rekening gendut Rp 1,2 triliun milik oknum polisi di Papua, Aiptu Labora Sitorus, sebelum dirinya resmi disetujui menjadi Kapolri dalam fit and proper test di DPR, Kamis (23/6).
Di depan seluruh anggota komisi bidang hukum, Tito secara tegas menepis adanya aliran dana dari Labora kepada dirinya waktu menjabat Kapolda Papua 2013 lalu.
Dijelaskannya bahwa hasil penelusuran PPATK, Labora tidak pernah punya rekening sebesar Rp 1,2 triliun melainkan hanya akumulasi. Yang ada adalah tabungan sebesar Rp 10 miliar. Diakui Tito, hasil penyidikan Polda Papua didapati uang itu hasil usaha yang sebagian prosesnya ilegal, usaha jualan minyak dan kayu.
"Kami inisiatif tangani. PPATK datang belakangan, data datang, kami lihat Rp1,2 T tidak ada sampai sidang selesai. Sampai inkrah, tidak ada rekening Rp1,2 T. Yang ada saldo 10 M. Kami tanya mana Rp1,2 T. Itu akumulasi 5 tahun. (Uang) keluar masuk dijumlah," jelas Tito.
Bagaimana dengan uang untuk Kapolda yang kala itu ia jabat? Menurut Tito, setelah penyidikan terdapat aliran dana, pernah tiga kali ke Kapolda Papua, sekitar bulan Maret, Agustus dan November 2013. Sementara Tito menjabat Kapolda September 2013.
Untuk aliran Maret dan Agustus, Tito mengaku tidak mengetahuinya. Sedangkan bulan November diusut dan ternyata uang tersebut diberikan Labora kepada Kapolres Raja Ampat. Uang itu katanya mau digunakan sang kapolres untuk memuluskan mutasi sebagai Kapolres Sorong.
"Kapolresnya pinjam katanya untuk Kapolda. Prakteknya tidak pernah diberikan ke saya. Bisa dicek. Saya tahu ada itikad buruk, dia saya copot jadi staf di Polda. Kecuali kalau dia jadi kapolres Sorong, berarti sudah terima uang itu," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan secara detil kasus rekening gendut Rp 1,2 triliun milik oknum polisi di Papua, Aiptu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi