Begini Penjelasan Menteri Rini Soal Pinjaman Rp 42 Triliun dari Tiongkok

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akhirnya memberikan penjelasan terkait dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar USD 3 miliar atau setara Rp 42 triliun. Seperti diketahui, uang pinjaman tersebut diberikan kepada tiga bank BUMN, yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI, yang masing-masing mendapat USD 1 miliar.
"Saya jelaskan soal pinjaman CDB kepada BNI, BRI dan Mandiri. Itu adalah tindaklanjut dari MoU antara Presiden Jokowi dengan RRC. MoU tersebut berisikan program berjasa di berbagai bidang termasuk infrastuktur," ujar Rini dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi VI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/10).
Mantan menteri perindustrian ini menambahkan, dana pinjaman tersebut merupakan transaksi (B to B) dengan struktur 70 persen berupa pinjaman dalam bentuk USD dan 30 persen pinjaman dalam bentuk remimbi.
Dia juga menegaskan kalau pihaknya tidak memberikan jaminan apapun agar bisa memperoleh pinjaman dari Tiongkok.
"Tenor 10 tahun dan clean based tanpa jaminan. Pinjaman ini adalah kesempatan baik. Pinjaman ini akan menambah daya dukung bank BUMN untuk mendanai ekspor," kata Rini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akhirnya memberikan penjelasan terkait dana pinjaman dari China Development Bank
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Melahirkan Ahli Keuangan Investigator Jadi Strategi IAPI Menjaga Kepercayaan Publik