Begini Peran 7 Tersangka Kasus Jual Beli Jabatan di Pemkab Nganjuk

jpnn.com, JAKARTA - Polri bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kasus dugaan jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk, Jawa Timur.
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan dari kasus itu, ada tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka. Semuanya, memiliki peran yang berbeda.
Ketujuh tersangka tersebut di antaranya, Bupati Nganjuk, (NRH) dan ajudan Bupati Nganjuk (MIM).
Sementara pemberi suap, yaitu (DR) Camat Pace, (ES) Camat Tanjunganom dan plt camat Sukomoro, (HR) Camat Berbek,(BS) Camat Loceret, dan (TBW) mantan camat Sukomoro.
"Pertama adalah Bupati Nganjuk dengan inisial NRH ini telah menerima janji terkait pengisian jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk, Jatim," ujar Argo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/5).
Kemudian yang kedua ada tersangka DR yang merupakan Camat Pace, ES Camat Tanjunganom, dan juga HY Camat Berbek.
"Ada BS ini Camat Loceret dan ada tersangka TBW ini mantan Camat Sukomoro," terang Argo.
Para camat dan mantan camat itu diduga telah memberi hadiah atau janji terkait pengisian jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk, Jatim.
Polri mengungkapkan peran-peran dari tujuh tersangka kasus dugaan jual beli jabatan di Pemkab Nganjuk. Ketujuh tersangka memiliki peran yang berbeda-beda.
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Maqdir Sebut KPK Bangun Narasi Keliru Soal Peran Hasto dalam Kasus Harun Masiku
- 7 Saksi dari JPU Tak Bisa Buktikan Kesalahan Hasto, Maqdir Bilang Begini
- Demi Uji Klaim Wahyu, Pengacara Hasto Minta Rekaman CCTV Ruang Rokok Bisa Diputar
- Kubu Hasto Minta KPK Buka CCTV Momen di Ruang Merokok yang Diklaim Wahyu Setiawan
- Kalimat Windy Idol Setelah Diperiksa KPK: Rusak Semua!