Begini Pesan Politikus Senayan untuk Polisi Tangani Kasus Mirna
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani tak mau bespekulasi soal siapa sebenarnya pembunuh Wayan Mirna Salihin. Tapi, pihaknya menyarankan agar polisi tidak terlalu mengumbar ke publik proses penyidikan kasus ini.
"Saya sih saran pada polisi. Kasus-kasus yang besar dan menarik perhatian publik jangan sampai polisi itu terkesan melakukan festivalisasi," kata Arsul ditemui di gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Jumat (29/1).
Bahwa perkembangan kasus itu harus disampaikan ke publik melalui media, politikus PPP itu tidak mempersoalkannya. Tapi polisi jangan sampai terlalu bersemangat. Sebab, hal biasanya akan menjadi masalah ketika ada kendala teknis hukum.
"Kalau terlalu bersemangat, nanti ketika menghadapi masalah yang terkait dengan teknis hukum kemudian menjadi lama, maka publik akan berprasangka yang tidak-tidak. Kan akan terjadi seperti itu. Mulai dari masuk angin, ragu-ragu, dan sebagainya," ujar Arsul.
Dia juga mengingatkan, jika polisi terlalu bersemangat, meski polisi tidak mengarahkan pelaku si A atau si B tapi yang berkembang di tengah publik adalah persepsi bahwa si A atau si B lah tersangkanya.
"Itu kan menurut saya terlalu jauh, sehingga melanggar asas praduga tak bersalah. Jadi, polisi harus menahan diri. Dulu kan sering kita kritisi KPK melakukan festivalisasi kasus. Polisi jangan mengikut yang seperti itu. Bahwa harus disampaikan kepada publik iya, tapi jangan terkesan wah, festival gitu," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani tak mau bespekulasi soal siapa sebenarnya pembunuh Wayan Mirna Salihin. Tapi, pihaknya menyarankan agar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024