Begini Reaksi Arogan AS Tanggapi Resolusi Yerusalem

Dia menambahkan, AS sangat tersinggung dengan pemungutan suara yang digagas Turki dan blok Arab di PBB tersebut. Menurut dia, sikap AS terhadap Israel seharusnya diikuti negara-negara lain, bukan dikecam seperti sekarang.
Kemarin Haaretz melaporkan bahwa Haley tidak sekadar mengancam lewat Twitter, tapi juga lewat surat. ”Presiden Trump minta saya melaporkan kepadanya negara-negara mana saja yang tidak mendukung kebijakan kami.” Demikian bunyi sebagian surat Haley menurut media Israel tersebut.
Politikus Partai Republik itu juga menyebut upaya untuk mencabut deklarasi Trump tersebut sebagai hinaan. Haley mengatakan, penghinaan yang PBB lakukan terhadap AS itu tidak akan pernah Washington lupakan.
”Ini hanya satu di antara beberapa contoh ketidakmampuan PBB mengatasi isu Israel-Palestina,” ungkapnya.
Dia juga menyebut deklarasi Trump pada 6 Desember itu bakal berkontribusi positif pada solusi damai Israel-Palestina. Tapi, bukan solusi dua negara seperti yang telah disepakati masyarakat internasional.
Menurut Haley, Trump hanya menjalankan keputusan yang dideklarasikan Kongres AS dua dekade lalu. Saat itu Kongres AS sepakat untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Karena itu, kedutaan besar AS harus dipindahkan dari Kota Tel Aviv ke Yerusalem. ”Deklarasi tersebut tidak berdampak apa pun terhadap pembagian wilayah Jerusalam atau batas Israel dan Palestina,” katanya. (hep/c11/any)
Amerika Serikat berang bukan kepalang dan mengancam negara-negara yang tidak mendukung pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Redaktur & Reporter : Adil
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- Tarif Tarifan
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan