Begini Respons Dewan Pers soal Kasus Ujaran Kebencian Edy Mulyadi
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pers (DP) belum bisa memastikan ucapan Edy Mulyadi soal tempat jin buang untuk menggambarkan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam rangka melaksanakan tugas jurnalistik.
"Kami harus memeriksa kasus ini untuk dapat memastikan apakah pernyataan Saudara Edy Mulyadi dilakukan dalam konteks kerja jurnalistik," kata Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers DP Arif Zulkifli melalui layanan pesan, Senin (31/1).
Arif menyebut Dewan Pers tidak bisa bekerja tanpa adanya pengaduan. Lembaganya pun baru bisa meneliti ucapan Edy masuk dalam ranah kerja jurnalistik atau tidak ketika ada laporan.
"Kami mempersilakan yang bersangkutan untuk berkirim surat," ujar Arif.
Sebelumnya, Edy Mulyadi berharap kasus ujaran kebencian terkait lokasi IKN Nusantara sebagai tempat jin buang anak bisa diselesaikan melalui mekanisme UU Pers.
Pengacara Edy Mulyadi, Herman Kadir mengaku akan mengirim surat ke DP menyusul pernyataan kliennya yang dianggap produk jurnalistik.
Herman mengatakan kliennya saat menyampaikan pendapat tentang tempat jin buang anak, dalam kapasitas sebagai jurnalis.
"Pak Edy, kan, waktu bicara, kan, sebagai wartawan, wartawan senior diminta oleh panitia itu," beber Herman pada Minggu (30/1). (ast/fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Dewan Pers menanggapi klaim pengacara Edy Mulyadi yang menyebut kliennya bicara lokasi IKN Nusantara dalam kapasitas sebagai wartawan.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan
- Pembangunan IKN Kembali Dilanjutkan, Anggaranya Sangat Wow
- Prabowo Setujui Anggaran Rp 48,8 T untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
- Basuki Undang Prabowo Groundbreaking Proyek Rp 6,5 Triliun di IKN
- 36 Rumah Menteri di IKN Rampung Dibangun, 27 Tower ASN Siap Diserahterimakan
- Masjid Negara IKN Bisa Digunakan untuk Salat Tarawih pada Ramadan Tahun Ini
- Benarkah Prabowo Melanjutkan Program Jokowi? Nih Jawabannya