Begini Respons Jokowi Soal Kasus BLBI

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut merespons kasus dugaan korupsi dalam penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yang diduga merugikan negara hingga Rp 3,7 triliun.
Terlebih, kasus yang sedang ditangani KPK dikaitkan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2002 yang diterbitkan era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Nah, Jokowi meminta dibedakan antara kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dengan pelaksanaannya di lapangan.
"Paling penting bedakan mana kebijakan mana pelaksanaan, keputusan presiden, peraturan presiden, instruksi presiden," kata Jokowi menjawab wartawan di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (26/4).
Kebijakan itu, lanjut mantan wali kota Surakarta ini, dikeluarkan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. "Pelaksanaan itu wilayahnya beda lagi. Tapi silakan tanyakan detail ke KPK," singkat dia.
Sebelumnya Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan angkat bicara terkait kebijakan pemerintah dalam pemberian BLBI. KPK menilai tidak ada unsur tindak pidana korupsi dalam kebijakan yang dikeluarkan Presiden Megawati itu. "Memang itu kebijakan pemerintah, tapi tidak menjadi suatu tindak pidana korupsi," kata Basaria, kemarin.
Sebelumnya, KPK menetapkan mantan Kepala BPPN Syafruddin Arsyad Tumenggung sebagai tersangka dalam kasus pemberian SKL BLBI kepada BDNI. Dia diduga melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, orang lain, dan korporasi sehingga merugikan keuangan negara sebesar Rp 3,7 triliun. (fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut merespons kasus dugaan korupsi dalam penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- KPK Tahan Eks Dirut Inalum Terkait Kasus di PT PGN yang Rugikan Negara Rp200 Miliar
- KPK Terima 561 Laporan Gratifikasi Terkait Idulfitri, Totalnya Sebegini
- Hasto Kristiyanto: Hidup Saya Makin Sempurna di Penjara
- 5 Berita Terpopuler: SPMT PPPK 2024 Lebih Cepat dari CPNS, tetapi Belum Ada Kabar Lanjutan, Dirjen Nunuk Angkat Bicara
- PSI Dorong Megawati Menemui Jokowi, Ferdinand: Akalnya di Mana
- Dorong Megawati Ketemu Jokowi & SBY, PSI Dianggap Ganjen