Begini Respons Santri Muda Tentang Muktamar NU dan Kepemimpinan

jpnn.com, JAKARTA - Santri Muda Nahdlatul Ulama atau SMNU menggelar diskusi publik secara daring dengan tema ‘Muktamar NU, Menjaga Karamah NU’.
Diskusi ini menghadirkan narasumber Kiai Husny Mubarok Amir (Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta), Kiai Syaifuddin (Ketua PCNU Jakarta Pusat), dan M. Ainul Yaqin (Ketua Lakpesdam NU D.I. Yogyakarta).
Kegiatan ini dipandu oleh moderator Gus Mahbub Ubaedi Alwi, salah satu pegiat Santri Muda Nahdlatul Ulama Jawa Barat sekaligus pengurus PB PMII.
Acara ini mendapat sambutan antusias dari para peserta dan narasumber yang hadir. Pasalnya, tema yang diangkat menandakan bahwa perhelatan muktamar NU menjadi perhatian bagi banyak kalangan, bukan saja kalangan santri muda NU.
Kiai Syaifuddin menjelaskan kepemimpinan NU harus bisa menjadi role model bagi kalangan milenial, namun tetap karismatik.
Menjelang Muktamar NU, Kiai Syaifuddin, mengajak teman-teman cabang sebagai pemilik suara muktamar untuk menciptakan suasana yang sejuk.
“Tidak perlulah kita melakukan cara-cara di luar fatsun atau adab santri, cara-cara politik atau ormas non keagamaan,” kata Kiai Syaifuddin.
Sebab, kata dia pasti akan merusak karamah NU. “Partai mana yang tidak akan mendekat dengan NU? Jangan sampai mereka dekat dengan kita malah kita ikut terbawa arus. Saya suka dengan kiai yang independen dan mandiri,” ujar Kiai Syaifuddin.
Santri Muda Nahdlatul Ulama atau SMNU menggelar diskusi publik secara daring bertema ‘Muktamar NU, Menjaga Karamah NU’.
- Kepemimpinan Dalam Organisasi: Tantangan dan Peluang
- Boni Hargens Kagumi Kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Data ILO 2024 Sebut Peran Perempuan di Level Tinggi Menurun
- Dadang Iskandar: Pendidikan Agama Sejak Dini Bentuk Pemimpin Masa Depan