Begini Saran Politikus Wanita Hanura untuk Atasi Rusuh Papua
jpnn.com - JAKARTA- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Hanura Oktasari Sabil memberikan penilaian terhadap kerusuhan mengerikan yang terjadi di Tolikara, Papua, Jumat (17/7) lalu. “Hal itu terjadi akibat kurang sigapnya aparat keamanan dalam mengantisipasi kemungkinan insiden tersebut,” terang Okta.
Wanita yang juga ketua umum DPP Gerakan Muda Nurani Rakyat (GEMURA) meminta agar penyelesaian terhadap permasalahan itu tidak hanya bertumpu pada aspek hukum. Aspek sosial dan budaya juga harus dikedepankan agar kejadian tak terulang di masa mendatang.
Oktasari juga mengkritisi lemahnya kinerja dan deteksi dini aparat keamanan, khususnya Badan Intelijen Negara (BIN). Sebab, potensi kericuhan sebenarnya sudah terbaca seminggu sebelumnya.
“Harusnya aparat intelijen sudah bisa aktif mengantisipasinya sejak awal lewat operasi terbuka atau pendekatan ke masyarakat. Tidak pasif seperti sekarang setelah kejadian baru menangani,” tutur Okta.
Dia menambahkan, insiden ini juga tidak boleh memunculkan anggapan adanya kebencian masyarakat Tolikara terhadap umat Islam. Sebab, mereka sebenarnya sudah sangat lama berinteraksi dengan masyarakat muslim.
“Saya yakin Ini semata-mata kurangnya pemahaman saja dari sebagian masyarakat serta adanya kegiatan GIDI yang bersamaan dengan Idul Fitri,” tambah wanita pertama yang masuk dalam formatur DPP KNPI itu.
Oktasari memang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Tolikara. Sebab, Oktasari merupakan perah suara tertinggi di Kabupaten Tolikara pada pemilihan legislatif 2014 silam.
“Saya memperoleh 33 ribu suara di sini pada pemilu lalu. Artinya, ada tanggung jawab yang harus saya lakukan untuk masyarakat. Konflik harus segera ditangani oleh aparat. Tetapi yang paling penting adalah mencegah dan membangun dialog agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Jika ada kelalaian dari aparat setempat, harus diberi sanksi tegas, pungkas Oktasari. (ril)
JAKARTA- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Hanura Oktasari Sabil memberikan penilaian terhadap kerusuhan mengerikan yang terjadi di Tolikara,
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak