Begini Sikap Resmi ASEAN Terkait Kudeta Myanmar, Lembek
jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyerukan solusi damai untuk penyelesaian krisis politik di Myanmar, yang dipicu kudeta militer terhadap pemerintah sipil pada 1 Februari 2021.
“Kami mengimbau semua pihak terkait untuk mencari solusi damai, melalui dialog konstruktif dan rekonsiliasi untuk kepentingan masyarakat,” demikian pernyataan Ketua ASEAN mengenai pertemuan informal perhimpunan tersebut pada Selasa (2/3), yang salah satunya membahas isu Myanmar.
Melalui pernyataan resmi, ASEAN menyatakan keprihatinan atas situasi di Myanmar dan meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan lebih lanjut.
ASEAN juga menyampaikan kesiapannya untuk membantu Myanmar secara positif, damai, dan konstruktif.
Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi, atas tuduhan kecurangan dalam pemilu November tahun lalu.
Suu Kyi dan sejumlah pimpinan partai pemenang, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), ditahan sampai saat ini.
Kudeta itu telah memicu unjuk rasa oleh berbagai lapisan masyarakat di Myanmar, yang menentang kekuasaan militer dan menuntut pengembalian kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Belakangan, unjuk rasa damai berubah menjadi kerusuhan karena penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan setempat.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyerukan solusi krisis politik di Myanmar
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Indonesia Dorong 4 Strategi Penguatan Kerja Sama Antar-Kepala Daerah BIMP-EAGA
- LKL International Bhd dan Fastech Perluas Bisnis Alat Kesehatan di Indonesia
- Pertamina International Shipping Pimpin Digitalisasi Industri Perkapalan ASEAN