Begini Sikap Yusril soal Gagasan Penyatuan Partai Politik Islam
"Mengenai daftar calon, partai-partai Islam yang bergabung ke dalam koalisi itu dapat menegosiasikan calon-calon yang akan tampil di daerah pemilihan tertentu," katanya.
Karena sistem pemilihan di Indonesia menggunakan sistem suara terbanyak, nomor urut menurut Yusril, sepertinya tidak lagi memainkan peran penting dan menentukan.
"Saya menyambut baik pertemuan PKS dan PPP kemarin yang mulai membahas pembentukan poros tengah partai-partai Islam. Pemilu masih tiga tahun lagi, namun lebih cepat membahas hal di atas akan lebih baik," katanya.
Menurut Yusril, pada Pemilu 2019 lalu ada tiga partai Islam yang ikut pemilihan. Yakni, PKS, PPP dan PBB.
"Karena sekarang ini hanya PKS dan PPP yang punya wakil di DPR, alangkah baiknya jika kedua partai Islam ini mengambil inisiatif membentuk koalisi atau poros tengah partai-partai Islam itu. PBB akan ikut aktif dalam pertemuan-pertemuan lanjutan yang nanti akan diadakan," pungkas Yusril.(gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Yusril Ihza Mahendra berkomentar soal gagasan penyatuan partai-partai Islam, simak penjelasannya.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- PBB Bersiap Gelar Muktamar ke-VI di Bali untuk Memilih Ketum yang Baru
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- PPP Terbuka Menerima Jokowi Bergabung, Tetapi Harus Sesuai Aturan
- Partisipasi Pilkada Jakarta Menurun, Pengamat Sebut Parpol Gagal
- Apresiasi Perjuangan Arinal di Pilgub Lampung, Pengamat: Lawan Dominasi Elite Partai