Begini Strategi Pertamina Dorong Transisi dan Ketahanan Energi
“Kami menetapkan tujuan untuk meningkatkan porsi Bisnis Hijau dalam bauran pendapatan Pertamina dari 5 persen pada tahun 2022 menjadi 13 persen pada tahun 2030,” tegas Nicke.
Secara prediksi, pendapatan dari bahan bakar fosil diperkirakan akan menurun secara signifikan dari 86 persen pada 2022 menjadi 66 persen pada 2040.
Tujuan dari optimisme alokasi modal tersebut dikoordinasikan dengan pemerintah Indonesia, dan memastikan bahwa hal tersebut selaras target bauran energi Indonesia.
Untuk mengimbangi pembiayaan, Pertamina meramu strategi investasi jangka panjang yang terdiri dari 14 persen Capex untuk aksi bisnis energi hijau.
Selain itu, Pertamina terus melanjutkan investasi pada bahan bakar fosil dan petrokimia sebagai tulang punggung bisnis saat ini, dalam upaya memastikan bahwa transisi energi tidak akan mengganggu ketahanan energi.
Selain strategi penyertaan modal, Pertamina juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk percepatan capaian target.
Kolaborasi diperlukan, dalam menghadapi tantangan yang sama selama transisi energi, terutama dalam teknologi dan pembiayaan.
“Kami terbuka untuk kemitraan dan kolaborasi, untuk mendorong inovasi dan menurunkan biaya teknologi,” jelas Nicke.
Nicke Widyawati mengatakan bahwa proses kebelangsungan transisi energi seharusnya terjadi, agar keberlanjutan tetap terjaga.
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- 53 UMKM akan Hadir di Pertamina Eco RunFest 2024, Ada Pilihan yang Sangat Menarik!
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tutup Gelaran SME Market 2024 Keempat di Bandung
- Pertamina Eco RunFest 2024 Siap Digelar, Ini Jadwal Pengambilan Race Pack Collection