Begini Strategi Polri Mengantisipasi Peningkatan Teroris Lone Wolf
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan saat ini terjadi peningkatan teroris lone wolf atau pelaku teror pribadi. Polri pun langsung merespons hal tersebut.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan pihaknya menggandeng pegiat media sosial (medsos) untuk melakukan kontra narasi di dunia maya.
"Jadi, ada kontra-kontra yang menghasut, kami galang pegiat media untuk melakukan kontra naratif," ujar Ramadhan kepada wartawan, Rabu (26/1).
Menurut Ramadhan, dukungan dari pegiat medsos itu diperlukan ketika muncul hasutan dari orang yang tidak bertanggung jawab di dunia maya.
Khususnya, hasutan yang mengarah ke tindakan radikal hingga melakukan aksi teror. Selain para pegiat medsos, Polri juga akan melibatkan para tokoh agama, tokoh
“Semuanya ikut berkontribusi dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme,” tegas Ramadhan
Ramadhan mengatakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri juga akan berkoordinasi dengan Bareskrim Polri dalam rangka penegakan hukum.
Nantinya, para penyebar paham radikal yang mengarah aksi teror dipastikan akan ditindak tegas.
Polri mengantisipasi meningkatnya teroris lone wolf di masyarakat. Salah satunya dengan menggandeng para pegiat media sosial.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Polri Harus Siap Amankan Pertarungan 87 Pasangan Calon Kada di NTT