Begini Strategi Subsektor Hortikultura Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Global, Mantap!
![Begini Strategi Subsektor Hortikultura Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Global, Mantap!](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/07/05/acara-bedah-buku-bertajuk-upaya-menghadapi-perubahan-iklim-z-avdf.jpg)
Grand strategi masa depan antara lain melakukan transisi energi ke sumber enegeri terbarukan hingga 23 persen pada 2030, dan 30 persen pada 2045.
“Kementerian Pertanian fokus terhadap penanganan dampak perubahan iklim ini," tegas Agung.
Langkah antisipasi antara lain penggunaan mulsa, diversifikasi pangan lokal, pengelolaan tanah berupa bahan organik konservasi tanah, pemupukan berimbang, pemanfaatan teknologi informasi iklim, teknologi pengelolaan air berupa penyiraman sprinkle dan irigasi tetes, pengelolaan air intermitten dan pemanfaatan embung.
"Poin terpenting adalah pengembangan hortikultura berbasis lingkungan," tandasnya.
Agung mengatakan langkah terdepan yang terus menerus dilakukan adalah pengukuran stok karbon, pengukuran emisi GRK ke depan tentunya mengedukasi penanaman ramah lingkungan bersama 3902 POPT yang tersebar di Indonesia. (mrk/jpnn)
Subsektor hortikultura telah menyiapkan berbagai strategi mengatasi dampak perubahan iklim global, simak selengkapnya
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras
- Optimalkan Lahan Rawa dan Kering untuk Wujudkan Swasemada Pangan
- Prabowo Ingin Ongkos Haji Diturunkan Lagi
- Kementan Dorong Pemberdayaan dan Keterlibatan Wanita Tani
- Tingkatkan Daya Saing Petani, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani
- Mayjen Novi Diyakini Bisa Meningkatkan Performa Kinerja Bulog