Begini Tahapan Eksekusi Hukuman Mati
jpnn.com - JAKARTA - Jaksa eksekutor akan menembak mati sejumlah terpidana di Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Namun, mereka belum membeberkan jadwal pasti eksekusi itu.
"Pokoknya eksekusi semakin dekat," tegas Jaksa Agung HM Prasetyo, Senin (2/3) kemarin.
Persiapan eksekusi sudah mencapai 95 persen. Polri pun telah menyiapkan regu tembak yang akan melakukan eksekusi berdasarkan perintah eksekutor. Kabag Penum Polri Kombes Rikwanto pun menjelaskan urutan pelaksanaan eksekusi terpidana mati berdasarkan Peraturan Kapolri nomor 12 tahun 2010.
"Total jumlah satu tim eksekusi 54 orang untuk satu terpidana," kata Rikwanto di PTIK Polri, Selasa (3/3).
Rinciannya, satu komandan pelaksana serta satu komandan regu. Selian itu, ada regu tembak terdiri dari 12 orang. Tak hanya itu, ada pula regu pengamanan pengawalan terpidana, survei dan perlengkapan serta regu penyesatan yang masing-masing berjumlah sepuluh orang.
Kemudian, tahap persiapan. Diawali permintaan tertulis dari kejaksaan kepada Kapolda sesuai daerah hukum pengadilan. Kapolda memerintahkan kepada Kasat Brimob untuk menyiapkan pelaksanaan pidana mati.
Kasat Brimob menunjuk personel yang sehat jasmani, rohani, tidak ada hubungan sedarah, keluarga, teman dan lain-lain. Polri dan Kejaksaan kemudian berkoordinasi untuk penentuan waktu serta tempat.
Masuk ke tahap penyiapan peralatan dan perlengkapan. Antara lain, pedang satu bilah, senjata api bahu 12 pucuk, magazen 12 buah, senpi genggam dua pucuk serta amunisi bahu 12 butir yang terdiri dari tiga tajam dan sembilan hampa. "Amunisi tajam senpi genggam 12 butir," tegasnya.
JAKARTA - Jaksa eksekutor akan menembak mati sejumlah terpidana di Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Namun, mereka belum membeberkan jadwal
- Tolak MBG di Papua, Panglima OPM: Kami Tidak Segan Membakar dan Membunuh!
- Komisi IX Rapat Tertutup dengan Kepala BGN, Alasannya Ternyata Begini
- Kepala BGN Bantah Kabar Soal Mitra UMKM Mundur dari Pelaksanaan MBG
- Curahan Hati Pegawai Kejaksaan, Puluhan Tahun Mengabdi Malah Jadi Outsourcing
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat