Begini Tata Cara Salat Gerhana Bulan
jpnn.com, BANYUWANGI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi menyerukan umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana bulan secara berjamaah di masjid-masjid dan musala.
Hal ini terkait dengan fenomena gerhana bulan total atau super blue blood moon yang diperkirakan terjadi nanti malam.
Ketua MUI KH. Muhammad Yamin mengaku telah berkoordinasi dengan pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah, dan masyarakat untuk dapat melaksanakan salat gerhana bulan di masing-masing wilayah.
Adapun tata cara salat gerhana, yakni berniat di dalam hati. Kemudian takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana menunaikan salat fardu.
Selanjutnya membaca doa iftitah dan bertaawuz, dilanjutkan membaca surat Alfatihah kemudian membaca surat dalam Alquran.
Setelah membaca surat dalam Alquran dilanjutkan dengan gerakan rukuk. Kemudian bangkit dari rukuk sambil mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah, robbana wa lakal hamdu”.
”Setelah iktidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Alfatihah dan surat dalam Alquran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama,” jelas Amin.
Setelah berdiri yang kedua kemudian rukuk kembali. Selanjutnya bangkit dari rukuk dilanjutkan gerakan sujud lalu duduk di antara dua sujud.
Tata cara salat gerhana bulan diawali dengan niat di dalam hati, kemudian takbiratul ihram.
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Lemhannas & MUI Teken Nota Kesepahaman Pemantapan Nilai Kebangsaan
- Boikot Produk Pro-Israel Memanas, MUI: Jangan Terjebak Palestina Washing
- MUI Dukung Media Online yang Cerdas, Bijak dan Tangguh
- Boikot Produk Israel Dorong Ekonomi Lokal, Tidak Memicu PHK Massal
- MUI: Gus Miftah Sudah Minta Maaf, Mengundurkan Diri Pula, Jangan Digoreng Lagi