Begini Tradisi Warga saat Gunung Merapi Bergejolak, Khusus Laki-Laki
jpnn.com, BOYOLALI - Masyarakat yang berdomisili di sekitar lereng Gunung Merapi telah menyiapkan diri mengungsi jika sewaktu-waktu gunung yang memiliki ketinggian 2.930 mdpl itu meletus.
Sejumlah warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III masih melakukan aktivitas seperti biasa usai kenaikan status Merapi dari waspada menjadi siaga.
Namun, mereka sudah mengemasi semua barang-barang, siap dibawa ketika mengungsi.
Radar Solo melaporkan, masyarakat di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo Boyolali masih ada yang beraktivitas normal.
Ada yang masih menjalankan aktivitas bertani. Bahkan, ada yang masih melanjutkan proses pembangunan dan memperbaiki rumah.
Meski terlihat tenang dan sepintas tak ada rasa kekhawatiran, tetapi mereka tetap waspada.
"Surat-surat dan harta benda lain sudah saya masukkan ke dalam tas,” kata Untung Sulistyo, 45, warga setempat.
Saat ditemui, warga Dusun Stabelan itu tengah mengambil air dari bak penampungan air di dusun setempat.
Akhir-akhir ini hampir setiap hari warga mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi, baik pada malam maupun siang hari.
- Anggap ASN di Boyolali Tak Netral, Tim Pengawal Demokrasi Somasi Plt BKN
- Diduga Tidak Netral di Pilkada Boyolali, Kades Tegalgiri Dilaporkan ke Bawaslu
- Kades dan Camat di Boyolali Dilaporkan ke Bawaslu, Tim Pengawal Demokrasi Endus Kecurangan
- Hadiri Fun Football, Kaesang Kampanyekan Jagonya di Pilkada Boyolali
- Human Initiative Berhasil Berdayakan Warga Jadi Sukarelawan Tangguh Bencana
- Mobil Kapolres Boyolali Kecelakaan di Tol Batang, 2 Orang Tewas