Begini Ungkapan Rasa Frustrasi Pekerja Medis Terhadap Kebijakan Tidak Konsisten Pemerintah

Begini Ungkapan Rasa Frustrasi Pekerja Medis Terhadap Kebijakan Tidak Konsisten Pemerintah
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. (Supplied: ANTARA FOTO/Moch Asim)

Pemerintah memang telah melarang mudik, tetapi memungkinkan mereka yang perlu kembali ke kampung halamannya karena alasan ekonomi.

"Pemerintah membedakan antara kembali ke kampung halaman karena alasan ekonomi, untuk jaring pengaman, yang tidak dilarang, tapi pulang untuk merayakan akhir Ramadhan, itu dilarang," kata Zulfan Tadjoeddin, profesor Studi Pembangunan di Western Sydney University.

"Diferensiasi semacam itu, saya pikir bagus. Tetapi implementasinya sulit."

Selain soal mudik dan pulang kampung, pembukaan kembali bandar udara juga menjadi salah satu kebijakan yang dinilai tidak jelas dan tegas.

Ini karena sebelumnya Kementerian Perhubungan menghentikan sementara aktifitas penerbangan komersil terjadwal dalam negeri terhitung mulai 25 April hingga 1 Juni 2020 dalam rangka pengendalian transportasi selama masa mudik Lebaran untuk memutus penyebaran COVID-19.

Padahal, menurut dr Fala Adinda, penutupan bandara sangat penting dalam masa pandemi ini.

"Sebenarnya kan kita harus tutup border ya. Tujuannya kan bukan hanya [menghentikan] penularan virus, tapi juga strain yang berbeda-beda dari seluruh dunia diharapkan tidak masuk Indonesia."

"Tapi bandara tiba-tiba dibuka dan kita jadi overwhelmed dengan pasien-pasien dari penerbangan internasional," tutur Fala.

Hashtag #IndonesiaTerserah telah menjadi tren di media sosial, di mana banyak orang Indonesia, termasuk pekerja medis, mengungkapkan rasa frustrasi mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News