Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
Pihak berwenang Israel secara terbuka menyebut beberapa tersangka mata-mata Iran adalah Yahudi dari negara-negara Kaukasus.
Pendekatan itu juga menggunakan uang. Sebagai contoh, Iran menyediakan imbalan USD 15 ribu bagi warga Israel yang menyediakan nomor telepon dan alamat email pihak tertentu.
Pertama, orang-orang yang direkrut menjadi mata-mata itu diberi tugas yang tampak ringan dan tidak berbahaya. Ada imbalan untuk setiap tugas.
Lambat laut, warga Israel yang menjadi kaki tangan Iran itu diberi tugas mengumpulkan informasi tentang pejabat, individu penting, maupun infrastrktur militer. Terkadang penugasan itu juga disertai ancaman pemerasan sehingga warga Israel yang direkrut Iran kian manut.
Sebagai contohnya ialah salah satu tersangka bernama Vladislav Victorsson. Warga Israel berusia 30 tahun itu ditangkap pada 14 Oktober lalu di kota bernama Ramat Gan, dekat Tel Aviv.
Victorsson ditangkap bersama pacarnya yang masih berusia 18 tahun. Pria itu adalah mantan napi pencabulan bocah.
Pada 2015, Victorsson dijatuhi hukuman penjara karena menggauli bocah berusia 14 tahun. Iran yang mengetahui latar belakangnya pun langsung melakukan pendekatan melalui aplikasi Telegram.
Selanjutnya, Iran memberikan berbagai penugasan kepada Victorsson. Tugasnya, antara lain, membuat grafiti, menyembunyikan uang, memasang pamflet, dan membakar mobil di Taman Hayarkon di Tel Aviv.
Intelijen Republik Islam Iran memiliki kemampuan dan sumber daya merekrut warga negara Israel, termasuk yang Yahudi, menjadi mata-matanya.
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Erling Haaland cs Menolak Tanding Lawan Israel