Beginilah Cara Teman Ahok Membuktikan Validitas KTP Dukungan, Wow!

Beginilah Cara Teman Ahok Membuktikan Validitas KTP Dukungan, Wow!
Seratusan Teman Ahok menikmati buka puasa bersama usai melakukan rekapitulasi manual sejuta KTP di Markas Utama Teman Ahok, Graha Pejaten, Kamis (29/6). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

Dari kondisi yang terlihat, peran anak-anak muda yang melek teknologi informasi, sangat membantu proses rekapitulasi ini. Praktik digitalisasi data dukungan pada akhirnya mempermudah dalam mencari, memilah dan mensistematisir dukungan KTP tersebut.

"Kami mengundang perwakilan partai politik dan masyarakat yang ingin melihat langsung proses rekapitulasi. Sehingga bisa melihat langsung sejuta KTP itu sebanyak apa, bagaimana kualitasnya, dan bisa juga melihat proses input dan database yang kami bangun," ujar Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas.

Menurut Amalia, pihaknya menyebarkan sekitar seratus undangan. Baik bagi mereka yang percaya, maupun yang tidak percaya dengan kerja Teman Ahok. Paling tidak untuk menyudahi polemik yang beredar.

"Kami merasa aneh ketika membaca tudingan yang bermunculan di surat kabar dan di sosial media yang mempertanyakan keabsahan pengumpulan KTP kami. Padahal semua proses transparan. Ya udah, sekalian kita buktikan.” ujar Amalia.

Sementara itu pengamat politik Masykurudin Hafidz yang hadir menyaksikan langsung proses rekapitulasi mengakui, kalau hanya melihat anak-anak muda yang ada, memang terlihat seperti hanya sekelompok kecil. 

Tapi bila melihat masing-masing KTP yang tercantum dalam lembaran dukungan, gerakan dukungan terhadap Ahok maju lewat jalur perseorangan, luar biasa besar.

"Dalam ukuran tertentu, partisipasi politik dalam mewujudkan proses seleksi kepemimpinan daerah melalui jalur perseorangan dapat terjadi dan sedang berlangsung. Sebagai sikap kritik terhadap partai politik, gerakan ini menemukan relevansinya," ujar Masykurudin.

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemiluh untuk Rakyat (JPPR) itu kemudian membeber pengalaman dalam pelaksanaan pilkada di Indonesia selama ini. Alternatif memilih calon menurutnya, masih memang terbatas. Harapan akan adanya ragam pilihan dari partai politik masih sulit terwujud. 

MARKAS Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, dipenuhi seratusan anak-anak muda dari sejumlah daerah, Rabu (29/6).  Saking banyaknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News