Beginilah Daulat Minangkabau Abad 17

Beginilah Daulat Minangkabau Abad 17
Minangkabau tempo doeloe. Foto: Dok.Tropenmuseum

Raja Minangkabau lalu memerintah orang-orang keluar,  selain Raja Melayu, juru tulisnya, dan tiga haji. Sejurus kemudian dihampirinya Thomas Dias. "Apa yang kau inginkan?" tanya Raja.

"Yang mulia tentu tahu kalau saya dikirim kemari bukan untuk mengambil harta lebih banyak lagi, melainkan menanyakan keadaan Yang Mulia dan menawarkan persahabatan…tidak ada yang dibutuhkan atau diminta oleh gubernur selain izin melakukan perdagangan yang saling menguntungkan."

"Selama Anda membantu, hal itu akan terlaksana," Raja Minangkabau memberi harapan.

Sejurus kemudian, Raja Minangkabau memberikan surat kuasa tiga pelabuhan kepada VOC. Yaitu Siak, Patapahan dan Indragiri yang disegel dengan cap raja. 

"Yang Mulia pasti tahu kalau Raja Johore telah merebut Siak, sedangkan Indragiri juga sudah punya rajanya sendiri," kata utusan VOC tersebut.  

"Dulu aku mengizinkan anak-anak Raja Johore menggunakan Siak sebagai tempat peristirahatan sekaligus tempat bersenang-senang. Namun izin tersebut sudah tak berlaku lagi karena kelicikan dan pengkhianatan yang dia lakukan terhadap sepupuku Raja Hitam," papar Raja. 

"Apabila Raja Johore menyatakan Siak sebagai wilayahnya, aku akan memintanya untuk menunjukkan bukti kapan dia memperoleh hak kepemilikan tersebut," sambungnya.

Terkait Indragiri, Raja berkata, "sebenarnya Indragiri termasuk dalam wilayah kekuasaanku, tetapi daerah itu memisahkan diri dariku dan memberontak, padahal Indragiri hingga ke laut adalah milikku. Belum lama ini Raja Indragiri memohon ampun kepadaku…"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News