Beginilah Kalau Teman Gak Setia Kawan, Masuk Bui Sendirian Deh

SURABAYA—Namanya, sahabat sejati seharusnya merasakan susah dan senang bareng. Namun, itu tidak berlaku bagi SAF, 16. Dia merasa dikhianati temannya, Fauzi. Pasalnya, dia ditinggal kabur setelah menjambret. Yang bikin dia makin sakit hati, ide jahat itu justru terlontar dari mulut Fauzi.
Ceritanya, SAF curhat kepada Fauzi lantaran tidak punya uang. Perutnya keroncongan. Dia makin pening karena diuber untuk segera melunasi utang. Nah, saat itulah Fauzi memberikan ''solusi''.
''Dia yang ngajak saya njambret. Saya manut,'' ujar remaja dengan model rambut poni lempar itu kemarin (6/9).
Keduanya lantas berkeliling di daerah Sukomanunggal dengan menunggang sepeda motor Yamaha Mio. Kesempatan itu akhirnya datang. Ada seorang pejalan kaki bernama M. Thoriq yang sedang bermain handphone. Saking asyiknya, dia terus menunduk.
''Ayo muduno, cong. Iku lho jupuken HP-ne (Ayo turun. Itu ambil HP-nya, Red),'' seru Fauzi dengan logat Madura yang kental seperti ditirukan SAF.
Tapi, SAF sempat ragu. Dia tidak punya pengalaman merampas HP di jalan. Memang, sebelumnya dia pernah mencuri HP seorang temannya. ''Tapi, kalau menjambret, nggak pernah saya,'' lanjutnya.
Begitu korban sudah dipepet, SAF langsung turun. Dengan cepat dia merebut HP korban. Setelah itu, buru-buru SAF kembali ke motor. Fauzi bersiap tancap gas. Namun, korban bereaksi. Dia pun berteriak. Rupanya, teriakan itu bikin Fauzi panik. Sepeda motornya oleng dan terjatuh. Ketika itu, warga mulai berdatangan.
SAF sempat membantu kawannya itu mengangkat sepeda motor. Eh, belum sempat pantatnya menempel jok, Fauzi sudah menarik gas motornya. SAF terjengkang karena baru satu kakinya yang naik.
''Pokoke aku mangkel. Lah gurung numpak wis ditinggal ae (Pokoknya saya kesal. Belum naik kok sudah ditinggal, Red),'' gerutunya
SAF akhirnya menjadi sasaran amuk warga. Dia dihujani bogem mentah. Wajahnya pun bonyok. Untung, ada patroli sabhara yang melintas. Pelaku diamankan ke Mapolsek Sukomanunggal.
Di ruang penyidik, dia terus merintih kesakitan. ''Deloken ae lek wis kecekel (Lihat saja kalau sudah tertangkap nanti, Red),'' ucap remaja putus sekolah itu dengan kesal. (did/c19/fal/flo/jpnn)
SURABAYA—Namanya, sahabat sejati seharusnya merasakan susah dan senang bareng. Namun, itu tidak berlaku bagi SAF, 16. Dia merasa dikhianati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terdakwa Korupsi Dana Desa Dituntut 5,6 Tahun Penjara
- Begini Peran Abi Aulia dalam Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Amelia Terkapar
- Polisi Usut Pengeroyokan Pelajar SMK di Cianjur yang Viral
- 3 Residivis Kasus Narkoba di Bali Berulah Lagi
- Viral Pria Acungkan Pistol ke Pengendara Mobil di Kotbar Parahyangan, Kapolres Cimahi Bilang Begini
- Kabur ke Muara Enim, Residivis Penggelapan & Spesialis Curas di Mura Diringkus Polisi