Beginilah Strategi Ekonomi Negara-Negara yang Digempur Virus Corona

Beginilah Strategi Ekonomi Negara-Negara yang Digempur Virus Corona
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 membutuhkan waktu lama (Reuters: Aly Song)

"Pemerintah memutuskan bahwa total pengeluaran tambahan untuk mengelola COVID-19 adalah sebanyak 405,1 triliun rupiah," kata Jokowi.

Keputusan penggelontoran paket ekonomi ini akan memperluas defisit anggaran tahun 2020 menjadi sebanyak 5,07 persen dari produk domestik bruto.

Dana yang dialokasikan di bidang kesehatan akan digunakan untuk membeli alat-alat kesehatan seperti testing kit, reagen, ventilator,dan perlengkapan medis lain.

Kemana arah COVID-19 di Indonesia?

Beginilah Strategi Ekonomi Negara-Negara yang Digempur Virus Corona
Sejumlah ilmuwan Indonesia memproyeksikan angka kasus virus corona untuk bisa mengantisipasi situasi ke depan.

 

Selain itu, dana di pos ini juga akan dipakai untuk meng-'upgrade' 132 rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19, termasuk rumah sakit darurat di Wisma Atlet.

Insentif bagi tenaga medis juga akan dibayarkan dari anggaran ini, dengan rincian Rp15 juta per bulan untuk dokter spesialis, Rp10 juta per bulan untuk dokter umum, Rp7,5 juta per bulan untuk perawat, dan Rp5 juta per bulan untuk tenaga kesehatan lainnya.

Sementara untuk anggaran pengamanan sosial, dana yang dialokasikan akan digunakan antara lain untuk pembebasan biaya listrik selama tiga bulan bagi 24 juta pelanggan listrik 450 VA, serta diskon setengah harga untuk 7 juta pelanggan 900 VA bersubsidi.

Sebesar Rp 25 triliun dari dana tersebut juga akan disalurkan untuk dukungan logistik sembilan bahan pokok dan kebutuhan pokok lainnya.

Setidaknya ada dua perang yang dihadapi negara-negara di dunia saat menghadapi pandemi global virus corona, yakni melawan virus itu sendiri dan berusaha mengendalikan krisis ekonomi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News