Beginilah Suasana di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Ingat Sapaan Ramah

Beginilah Suasana di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Ingat Sapaan Ramah
Suasana siswa dan guru sekolah yang mengunjungi monumen Cinta Sejati Habibie Ainun di Lapangan Makkasau, Kota Parepare, Sulsel, Kamis (12/09/2019). Foto: ANTARA/ Suriani Mappong

jpnn.com, PAREPARE - Warga Kota Parepare, Sulsel, merasa sangat kehilangan atas meninggalnya BJ Habibie. Di mata mereka, Habibie merupakan tokoh panutan bagi generasi penerus bangsa.

"Beliau dikenal orang yang berilmu namun hidup bersahaja dan tidak sombong. Setiap ke Parepare selalu menyempatkan diri mengunjungi eks rumahnya dan menyapa warga di sekitarnya," kenang salah seorang tokoh masyarakat Parepare H Bustaman Salim di sela kunjungannya di Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Papepare, Sulsel, Kamis (12/9).

Dia mengatakan, kecintaannya kepada masyarakat di tanah kelahirannya ini dibuktikan dengan membantu Pemkot Parepare mendirikan Institut Teknologi Habibie (ITH) di Parepare.

Menurut dia, meski gedung ITH masih dalam tahap renovasi namun kader-kadernya sudah mulai dibina dengan memanfaatkan ruangan di lantai atas. "Semoga ke depan, lahir Habibie Habibie baru," ujarnya.

Hal senada dikemukakan Kepala Sekolah UPT SMK Negeri 3 Parepare Andi Raihana di monumen tersebut.

Menurut dia, sosok BJ Habibie yang lahir di Kota Parepare sangat dikagumi dan menjadi panutan karena keilmuan dan pribadinya yang tidak sombong.

"Beliau selalu ramah dan bersahaja, semua orang disapa kalau berkunjung ke Parepare," katanya.

Selain siswa dari berbagai sekolah datang ke monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun, juga mahasiswa di sekitar Parepare datang menyampaikan duka cita dan berdoa bersama.

BJ Habibie lahir di Parepare, merupakan tokoh panutan yang layak dicontoh bagi generasi penerus bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News