Begitu Ada Keputusan Panglima TNI, Para Pemain Sujud Syukur

Begitu Ada Keputusan Panglima TNI, Para Pemain Sujud Syukur
Abduh Lestaluhu (kiri). Foto: dok pribadi for JPNN

Menurut Abduh, restu kedua orang tuanya tersebut memiliki kekuatan tersendiri. Selain proses pendaftarannya sebagai prajurit bintara selalu berjalan mulus, dia juga mendapat banyak kemudahan tak terduga.

Salah satunya saat mereka mendengar adanya perhelatan turnamen Piala Jenderal Sudirman dan PS TNI harus berpartisipasi di dalamnya.

Lantas rejekinya di mana? Menurut Abduh, ketika itu Panglima TNI Gatot Nurmantyo langsung mengambil kebijakan agar semua pemain timnas Indonesia yang telah menjadi Anggota TNI untuk dibebaskan dari masa pendidikan keprajuritan yang seharusnya berlangsung selama enam bulan. Sebagai ganti, mereka harus terbang ke Medan untuk bergabung dengan PS TNI.

“Bagi saya, ini sebuah keberuntungan. Sebab, masa pendidikan prajurit itu sangat ketat dan keras yang harus berlangsung berbulan-bulan. Jadi, saat ada Keputusan Panglima (TNI, Red) seperti itu, saya dan beberapa pemain lain yang dipanggil membela kesatuan langsung sujud syukur di dalam kamar,” cerita anak ketiga dari lima bersaudara itu. Karena, mereka sudah terbebas sederet program latihan keras ala militer.

Sebelumnya, Abduh bersama sejumlah rekannya yang juga sama-sama pemain timnas, Ravi Murdianto, Manahati Lestusen, Wawan Febriyanto, Teguh Amirudin, Dimas Drajad serta Ahmad Nufiandani memang sudah menjalani masa pendidikan selama 1,5 tahun. “Jadi, kami tinggal menunggu untuk dilantik saja,” ujarnya.

Pemain jebolan Sociedad Anonima Deportivo (SAD) Uruguay  2011 itu mengatakan, mendapat kemudahan seperti itu tidak lantas membuat mereka berbesar kepala. Sebaliknya, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk membawa PS TNI ke podium juara. Apalagi, Jenderal Sudirman adalah tokoh pendiri tentara nasional Indonesia.

“Kami akan berusaha untuk memenangkan setiap pertandingan, dan sebagai prajurit, saya menganggap bahwa setiap pertandingan itu adalah medan pertempuran,” kata pria yang pernah berkostum Persis Solo ini. “Dan, bagi kami para prajurit, lebih baik pulang nama daripada gagal dalam tugas,” tegasnya. (*/tom)


SELEBRASI bersujud setelah mencetak gol ke gawang lawan telah menjadi ritual wajib Muhammad Abduh Lestaluhu saat membela Timnas Indonesia U-23 di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News