Begitu Bebas, Artalyta Buang Pakaian Dalam ke Laut
Jumat, 28 Januari 2011 – 08:08 WIB

Artalyta Suryani alias Ayin saat mengajarkan bahasa Inggris di Lapas LP Wanita Tangerang, Rabu (12/1). Foto: Rajasa Ginting/Indopos/JPNN
Ayin mengaku baru diberi kipas angin pada Juli 2010. Kipas angin itu pun, terang dia, berukuran kecil. "Setelah ada kipas angin, saya baru bisa tidur nyenyak dan udara mulai enak. Apalagi, setelah itu, mulai masuk musim penghujan," paparnya.
Perempuan berumur setengah abad lebih tersebut lantas menceritakan rutinitasnya selama berada di tahanan. Dia menyatakan mulai bangun pagi, tepatnya sekitar pukul 03.30. "Teman saya salat, saya juga ikut berdoa sembari berolahraga yoga untuk melatih pernapasan," ungkap dia.
Jadwal bangun pagi itu jauh berbeda dengan kebiasaannya sebelum ditahan. "Saya gila kerja dan tidak pernah kenal waktu istirahat. Karena kesibukan saya, terkadang saya tidur pukul 03.00 atau 04.00 dan baru bangun pukul 09.00. Selanjutnya, terus bekerja," ucap Ayin.
Di tahanan, sekitar pukul 09.00, Ayin yang pernah menjadi tamping dan saat ini menjadi pemandu tersebut melanjutkan aktivitasnya dengan berbaur bersama para warga binaan lain. Selain mengunjungi perpustakaan, dia berkeliling di kawasan lapas sambil ngobrol dengan sesama napi.
Artalyta Suryani alias Ayin merasa mendapatkan banyak pelajaran hidup selama tiga tahun lebih mendekam di tahanan. Apa saja kegiatannya" Benarkah
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri