Begitu Bebas, Artalyta Buang Pakaian Dalam ke Laut
Jumat, 28 Januari 2011 – 08:08 WIB
Selain itu, dia memantau berbagai kegiatan anak didiknya. Dia juga mengikuti kegiatan keterampilan. Menurut petugas lapas, selama ditahan, Ayin aktif mengajar. Dia mengajarkan bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Indonesia bagi napi asing. "Kalau tidak ada waktu mengajar, saya membuat mote (sejenis hiasan, Red)," tutur Ayin.
Ada berbagai bentuk karya mote Ayin. Antara lain, kreasi mote berupa pohon bonsai, pohon beringin, hingga pohon bunga sakura berwarna pink setinggi 1,5 meter. "Pohon sakura itu saya simpan di rumah sebagai kenang-kenangan," katanya.
Aktivitas itu berlangsung sampai pukul 17.00. Setelah itu, seluruh warga binaan, termasuk Ayin, harus kembali ke sel masing-masing. Selanjutnya, dengan bebas mereka beraktivitas di dalam sel. Sebelum tidur, warga binaan tersebut mempelajari kesenian. Ada juga yang menyalurkan bakat dengan bermain gitar dan alat musik lain. "Saya senang bermain gitar," jelas Ayin.
Setelah lelah dengan aktivitas seharian, Ayin beranjak ke tempat tidur sekitar pukul 19.30 dan langsung tidur pulas. "Kalau sudah tidur, saya tidak tahu apa pun yang terjadi di luar sana. Termasuk ada sidak sekalipun, saya tidak tahu. Saya baru tahu keesokan harinya dari warga binaan lain," tambah dia.
Artalyta Suryani alias Ayin merasa mendapatkan banyak pelajaran hidup selama tiga tahun lebih mendekam di tahanan. Apa saja kegiatannya" Benarkah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408