Begitu Jarang Abaya
Oleh Dahlan Iskan
Jam 7 malam masih banyak yang berkunjung ke museum modern ini. Aneh. Begitu menarik museum ini. Ternyata gratis.
Saya ke lantai yang menampilkan Syria: menyedihkan. Perang telah membuat kehancuran sejarah kehebatan Syiria.
Di museum ini saya baru tahu: Kota Aleppo yang porak poranda itu adalah persinggahan terpenting jalur sutra. Lewat Aleppo pedagang dari Yangzhou terus ke Istanbul. Dan ke Eropa.
Untuk makan malam saya pilih ke pasar Arab tradisional. Semula agak kaget: mobil yang membawa saya harus masuk basement. Ke tempat parkir bawah tanah. Dengan parkir digital. Yang sangat modern.
Lalu naik lift. Ke pasar tradisional.
Ups…
Ternyata benar-benar tradisional Arab. Saya yakin ini bukan pasar lama. Ini bangunan modern.
Tapi model pasarnya, bentuk kiosnya, tata letaknya, cara perdagangnya, barang yang diperdagangkannya betul-betul tradisional. Ada penjual burung, kucing, anak anjing, sapu segala. Liku-liku gangnya membuat saya lupa kalau lagi di kota semodern Doha.