'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya

Dari Bangkok ke Bali, Seoul ke Suva, sejumlah turis dengan uang yang sedikit telah menciptakan sebuah reputasi yang buruk.
Keberadaan 'begpacker' di Asia Tenggara:
- Keramahan dan biaya hidup yang murah menjadi alasan mereka gemar berkunjung ke Asia Tenggara
- Jumlah 'begpacker' yang menjadi target pihak berwenang di Asia Tenggara telah meningkat
- Kebanyakan pengguna jejaring sosial mengecam keberadaan mereka dan menyebutnya tidak adil
Dalam beberapa tahun, para pengguna jejaring sosial, khususnya di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia atau Thailand, telah mengejek para 'begpacker'.
Sebutan 'begpacker' seringkali merujuk pada orang bule yang meminta-minta uang di jalanan, biasanya untuk membiayai perjalanan mereka.
"Mereka berada di spektrum paling ekstrim dari para pelancong yang senang berpergian dengan anggaran terbatas," ujar Annisa Rahmalia, peneliti bidang kesehatan di Bandung.
"Fokus mereka adalah bagaimana bisa jalan-jalan semurah mungkin, mengabaikan pertimbangan lain, dan kemudian membangga-banggakannya."
External Link: Tweet Mat Salleh
Setelah menyulut kemarahan dari warga lokal seperti Annisa, apakah pemerintah di Asia Tenggara akan mengambil langkah tegas soal keberadaan mereka?
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan